-->
Selasa, 22 Desember 2009

CATU DAYA TETAP

Banyak peralatan elektronika yang tidak dilengkapi dengan adaptor atau catu daya tetap, misalnya radio dan tape recorder kecil. Selain dengan baterai kering, kita dapat menyediakan catu daya dengan rangkaian penyearah yang tegangan keluarannya tetap dan stabil, serta biaya murah. Adaptor murah yang ada di pasaran biasanya tidak dilengkapi stabilator dan kemampuan arusnya belum tentu sesuai dengan peralatan kita.

Tutorial pada edisi ini akan membahas rangkaian catu daya tetap dan stabil, dengan menggunakan dioda zener dan transistor. Gambar berikut merupakan contoh rangkaian yang menghasilkan tegangan keluaran yang tetap dan stabil (Vo) sebesar 7,5 volt. Nilai tegangan keluaran Vo ini sama dengan tegangan dioda zener (8,2 volt) dikurangi tegangan basis-emitor (0,7 volt).
Nilai tahanan R1 menentukan arus yang mengalir pada dioda zener dan arus basis transistor T1. Saat tidak ada beban atau arus keluaran Io=0, maka semua arus yang melewati R1 akan diteruskan ke dioda zener. Arus ini tidak boleh melebihi batas maksimum dioda zener. Transistor T1 berfungsi sebagai penguat arus. Arus keluaran Io maksimum sesuai dengan spesifikasi T1 adalah sekitar 500 mA.

Kuis
1. Bila T1 dilepas atau tidak dipasang, berapa tegangan dan arus keluaran maksimum yang diambil secara paralel dengan dioda zener?

2. Bagaimana caranya agar pada saat tegangan listrik (PLN) padam, catu daya otomatis diambil alih oleh bateray? (Tersedia 5 bateray 1,5 volt dan sebuah dioda penyearah).


Jawaban Kuis
1.Tegangan keluaran Vo sama dengan jumlah tegangan pada R2 dan P1 (Lihat Gambar). Sesuai karakterisktik IC LM-317, nilai tegangan pada R2 tetap 1,25 volt, sehingga arus pada R2 juga tetap, yaitu 1,25 volt/R2. Arus yang mengalir pada P1 sama dengan arus pada R2, maka tegangan pada P1 = (1,25 volt/R2) P1.
Jadi,
Vo = 1,25 volt + (1,25 volt/R2) P1
= (1 + P1/R2) 1,25 volt.
Vo min = 1,25 volt (jika P1 = 0)
Vo mak= 20 volt (jika P1 = 3kohm)


2. Untuk meningkatkan arus keluaran maksimum, kita dapat menambahkan transistir T2 yang dipasang seri (Rangkaian Darlington) dengan T1 (Lihat Gambar). Penguatan arus merupakan perkalian dari Beta kedua transistor. Trafo dan dioda (D1, D2) harus memiliki kemampuan mengalirkan arus yang sesuai dengan arus keluaran maksimum.

Thanks To http://www.elektroindonesia.com/elektro/tutor34.html

Hargai hak cipta anak bangsa dengan tidak
mempublikasikan tanpa menyertakan sumbernya.
Copy Right www.singkutseven.blogspot.com 2009.

0 komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah guna untuk membangun,,,